Bandarlampung, 18 Mei 2013
Mimpi serasa memusuhi dan
menyekapnya
tangannya kosong dan tubuhnya menggigil
terlihat dia terbaring di atas fatamorgana
masih coba keluar dengan keyakinan
namun membentur dinding kenyataan
aku ingin singgah dalam hatinya yang penuh ombak
barangkali bisa tenggelam dan masuk ke ruang rahasianya
ruang paling dalam yang tak tertembus sinar matahari
lalu mencicipi langsung kisahnya
tangannya kosong dan tubuhnya menggigil
terlihat dia terbaring di atas fatamorgana
masih coba keluar dengan keyakinan
namun membentur dinding kenyataan
aku ingin singgah dalam hatinya yang penuh ombak
barangkali bisa tenggelam dan masuk ke ruang rahasianya
ruang paling dalam yang tak tertembus sinar matahari
lalu mencicipi langsung kisahnya
Dingin menusuk-nusuk
kesendiriannya
ada kata-kata lirih terucap tak begitu jelas
tapi telah melukai bibirnya
ada kata-kata lirih terucap tak begitu jelas
tapi telah melukai bibirnya
Semua kamar yang dimasuki sama
gelapnya
segelap malam yang memeluknya
dan hidupnya makin lemah saja
selemah tangan yang tak sanggup memegang apapun
segelap malam yang memeluknya
dan hidupnya makin lemah saja
selemah tangan yang tak sanggup memegang apapun
Ternyata dunia yang penuh bunga
juga punya duri tersembunyi
aku ingin membuangnya dan memeluknya lebih hangat.
aku ingin membuangnya dan memeluknya lebih hangat.