Kuhirup puisi lewat sebatang rokokku
kau menari di ujungnya, kujaga selama mungkin
dan akhirnya habis juga
namun asap kecemasan mengepul, menyatu dengan malam
cuma cintamu yang tetap menyala
Kau curigai asap rokokku, dan tak lagi menari
mantra apa yang singgah, bukan hanya kau
aku pun tersekap
Maka huruf-huruf yang menghidupi puisiku juga terbakar
sama seperti rinduku, telah jadi abu
begitu juga kesempatanku melihatmu menari di ujungnya
lenyap ditelan malam
Share this:
Found an article helpful? Donate via Paypal