Hari ini Google membuat Doodle untuk merayakan ulang tahun ke-92 Pramoedya Ananta Toer.
Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. Pramoedya Ananta Toer
Pramoedya dilahirkan di Blora pada tahun 1925 dengan nama asli Pramoedya Ananta Mastoer, sebagaimana yang tertulis dalam koleksi cerita pendek semi-otobiografinya yang berjudul Cerita Dari Blora. Konon, bagi Pramoedya nama keluarga Mastoer (nama ayahnya) dirasakan terlalu aristokratik, lalu ia menghilangkan awalan Jawa "Mas" dari nama tersebut dan menggunakan "Toer" sebagai nama keluarganya.
Pramoedya pernah menempuh pendidikan di Sekolah Kejuruan Radio di Surabaya, menjadi juru ketik di surat kabar Jepang di Jakarta selama pendudukan Jepang di Indonesia.
Beliau pernah ditahan selama 3 tahun pada masa kolonial dan 1 tahun pada masa Orde Lama, sedangkan masa Orde Baru ditahan selama 14 tahun sebagai tahanan politik tanpa proses pengadilan.
Di penjara itu pula Pram banyak menulis. Berikut adalah karya-karya yang pernah ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer:
- Sepoeloeh Kepala Nica (1946),
- Kranji–Bekasi Jatuh (1947)
- Perburuan (1950)
- Keluarga Gerilya (1950)
- Subuh (1951)
- Percikan Revolusi (1951)
- Mereka yang Dilumpuhkan (I & II) (1951)
- Bukan Pasar Malam (1951)
- Di Tepi Kali Bekasi (1951)
- Dia yang Menyerah (1951)
- Cerita dari Blora (1952)
- Gulat di Jakarta (1953)
- Midah Si Manis Bergigi Emas (1954)
- Korupsi (1954)
- Mari Mengarang (1954)
- Cerita Dari Jakarta (1957)
- Cerita Calon Arang (1957)
- Sekali Peristiwa di Banten Selatan (1958)
- Panggil Aku Kartini Saja (I & II, 1963)
- Kumpulan Karya Kartini,
- Wanita Sebelum Kartini
- Gadis Pantai (1962-65)
- Sejarah Bahasa Indonesia. Satu Percobaan (1964)
- Realisme Sosialis dan Sastra Indonesia (1963)
- Lentera (1965)
- Bumi Manusia (1980)
- Anak Semua Bangsa (1981)
- Sikap dan Peran Intelektual di Dunia Ketiga (1981)
- Tempo Doeloe (1982)
- Jejak Langkah (1985)
- Sang Pemula (1985)
- Hikayat Siti Mariah, (ed.) Hadji Moekti, (1987)
- Rumah Kaca (1988); dilarang Jaksa Agung, 1988
- Memoar Oei Tjoe Tat, (ed.) Oei Tjoe Tat, (1995)
- Nyanyi Sunyi Seorang Bisu I (1995)
- Arus Balik (1995)
- Nyanyi Sunyi Seorang Bisu II (1997)
- Arok Dedes (1999)
- Mangir (2000)
- Larasati (2000)
- Jalan Raya Pos, Jalan Daendels (2005)