-->

Kata Filsuf Yunani: Manusia Itu Zoon Politicon

Kata Filsuf Yunani: Manusia Itu Zoon Politicon

Benar yang dikatakan filsuf Yunani, Aristoteles, manusia itu zoon politicon alias makhluk sosial yang tak bisa hidup sendiri.

Dunia ini tidak diciptakan dalam sekat-sekat, melainkan manusia sendiri yang gemar mengkotak-kotakkan keadaan. Memerdekakan diri di bawah bendera individualisme yang amat angkuh. Tapi yang hidup di sana adalah orang-orang yang sebenarnya dikuasai keyakinan yang salah, lalu terpendam sendiri dalam kekalahan yang tak mau diakui: tak dapat menerima kenyataan.

Kulipat-lipat masalalu seperti kertas bekas yang berisi coretan, sesekali kubuka lalu kututup lagi. Tak banyak yang bisa aku banggakan. Hanya sikap menyendiri yang serupa tembok kokoh mengelilingiku yang rapuh. Kesendirian adalah ladang subur kekalahan. Maka yang sering kupanen adalah buah kekecewaan terhadap sikapku sendiri.


Belajar, aku terus belajar. Bagaimana menari dengan musik yang berbeda-beda, dunia ini memang bukan plat datar, bukan cuma tumbuhan hijau juga. Ada ratusan bahkan lebih, sikap-sikap yang belum kukuasai untuk melanjutkan hidup yang wajar.

Aku sering kali berpikir, kesendirian merupakan ruang yang nyaman. Namun akhirnya menjadi pengap karena tak ada jendela yang membiarkan udara masuk. Aku terbungkus kafan kesunyian.

Kesendirian itu tak ubah pulau kecil yang tenang, namun benar-benar jauh dari pulau-pulau besar yang ramai dan lebih menyenangkan.

Angan-anganku menajdi ruh bagi kalender-kalender bekas yang tak bernyawa lagi. Hidup ini menawarkan kelezatan-kelezatan.

Kisahku belum khatam. Bunga bersemi kembali mewarnai hidup. Tak bisa seseorang seperti aku berpaling muka dari keakraban dunia, tak bisa lagi menolak untuk membuka diri. Biarlah hal baru masuk menjadi tamu, melihat ke dalam hatiku yang kosong, menertawakanku dan mengajari becanda.

Ada nafas-nafas beraneka aroma dan pemikiran berbagai cita rasa, tentu akan mengenyangkan jiwaku yang lapar dengan kesendirian. Alangkah kasihannya diriku, betah menutup diri. Agak malu, tapi pengakuan seperti ini akan melegakanku. Biar aku beralih jadi orang yang tak mungkin menyendiri, biar aristoteles senang mendapat orang baru yang sepekat dengannya, setidaknya seperti itu

Share this:

Disqus Comments