-->

Daun-Daun Sajak

Daun-Daun Sajak

Bandarlampung, 16 Juni 2011

Di antara cinta dan peperangan, tidak kutemukan diriku di situ. Aku rebah di atas daun-daun sajak yang mulai mengering. Menunggu peluru menembus dadaku, menanti dusta menikam hatiku. Ibu, darahmu ini telah aku cemari dengan rasa takut. Kaki ini selalu gemetar, bahkan kaku di hadapan cinta dan peperangan. Aku telah tenggelam dalam airmata yang tak pernah kau tumpahkan. Menjadi lelaki yang mendekam di kesunyian. Membeku di dinginnya rindu.

Share this:

Disqus Comments